Langkat – telisik.co.id/
Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, tengah diguncang isu tak sedap. Nama Kepala Desa Telagah, KG (58), kembali ramai diperbincangkan setelah dikaitkan dengan dugaan video call (VC) tak senonoh bersama seorang perempuan.
Isu yang beredar cepat di masyarakat ini memicu gelombang reaksi beragam. Bahkan, informasi yang diterima redaksi menyebut, ada oknum-oknum tertentu yang mencoba memeras sang kepala desa dengan dalih akan menyebarkan video tersebut ke publik.
Namun, Kepala Desa Telagah dengan tegas membantah keras tudingan itu. Ia menyebut dirinya justru menjadi korban jebakan digital (sextortion) dari orang tak dikenal. “Tudingan itu sama sekali tidak benar. Saya korban jebakan,” tegas KG saat ditemui wartawan, Minggu (5/10/2025).
Dijebak Lewat WhatsApp, Lalu Diancam Sebar Video
Kades KG menceritakan, insiden itu bermula sekitar setahun lalu, ketika ia menerima pesan dari seorang perempuan tak dikenal melalui WhatsApp.
“Awalnya dia menyapa, bilang suara saya gagah dan masih muda. Saya jawab santai saja, ‘salahlah kau dek, aku sudah tua,’” tutur Kades sembari tersenyum getir.
Tanpa disangka, percakapan ringan itu berubah jadi petaka. Beberapa menit kemudian, saat ia hendak mandi dan membawa ponsel di saku, muncul panggilan video mendadak.
“Tanpa pikir panjang saya angkat, rupanya panggilan video. Dalam hitungan detik saya sadar, ternyata saya direkam,” ujarnya.
Tak lama berselang, perempuan itu menghubunginya kembali dan meminta uang, dengan ancaman video itu akan disebar jika tak dipenuhi.
“Saya sempat panik. Tapi saya tidak menuruti. Sejak itu, ancaman terus datang,” katanya.
Kasus Lama yang Diungkit Lagi
KG mengaku, isu itu sebenarnya kasus lama yang sudah berlalu hampir setahun, namun kini diungkit kembali oleh pihak tertentu, seolah baru terjadi.
“Saya tidak kenal dengan orang itu. Ini murni jebakan. Dan anehnya, sekarang cerita lama ini diangkat lagi, jelas ada tujuan tertentu,” ujarnya dengan nada kecewa.
Menurutnya, fitnah tersebut sengaja digoreng untuk menjatuhkan dirinya secara politik dan moral di mata masyarakat.
Keluarga Sudah Tahu dan Tetap Mendukung
Kades Telagah mengaku keluarganya, termasuk tiga anak lelakinya, sudah mengetahui kabar tersebut.
“Awalnya mereka kecewa, tapi setelah saya jelaskan semuanya, mereka mengerti. Saya bersyukur keluarga tetap mendukung,” tuturnya.
Dengan suara bergetar, KG menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengenal, apalagi bertemu dengan perempuan yang disebut-sebut dalam video itu. “Demi Tuhan, saya tidak kenal perempuan itu. Saya juga heran bagaimana dia bisa bikin video begitu,” katanya.
Redaksi Serukan Edukasi Digital untuk Warga
Kasus yang dialami Kades Telagah ini menjadi peringatan bagi masyarakat luas, terutama di pedesaan, agar lebih waspada terhadap jebakan digital dan modus sextortion — kejahatan dunia maya yang menyasar korban lewat rayuan, panggilan video, lalu ancaman penyebaran video palsu.
Fenomena ini bukan hal baru. Banyak korban, baik pejabat maupun masyarakat biasa, menjadi sasaran pemerasan berbasis rekaman manipulatif di media sosial.
Catatan Redaksi:
Redaksi telisik.co.id/ mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap isu viral yang belum terverifikasi. Semua pihak berhak mendapatkan perlindungan nama baik dan kesempatan untuk memberikan klarifikasi.(Red)