Menu

Mode Gelap
 

Daerah

Oknum Preman Bangun Titi Alternatif di Jembatan Air Tenang, Petugas Dishub Diusir

badge-check


					Oknum Preman Bangun Titi Alternatif di Jembatan Air Tenang, Petugas Dishub Diusir Perbesar

Padang Tualang – Warga di Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat resah. Sejumlah oknum preman membangun titi alternatif dengan batang pohon kelapa, Selasa (9/7/2024) sore, di Jembatan Sei Air Tenang yang ambruk beberapa waktu lalu. Pengendara yang melewatinya pun dipungut biaya Rp2000 – Rp4000 untuk sekali melintas.

Meski sudah dilarang Forkopimcam Padang Tualang, namun sekelompok oknum di sana bersikeras membuka akses titi alternatif. Dengan dalih demi kepentingan warga, oknum tak berkepentingan tersebut sempat berdebart dengan aparat kepolisian. Mereka tetap memaksakan diri mengelola titi alternatif di jembatan itu.

Warga yang resah, meminta agar akses titi alternatif tersebut segera ditutup. Alasannya, Jembatan Sei Air Tenang sudah diagendakan dibangun pada akhir Juni mendatang. Mereka khawatir, progres pembangunan jembatan terganggu karena ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Setelah jembatan ambruk, ada dipasang garis polisi warna kuning. Di situ tertulis tidak boleh ada kegiatan apa pun. Tapi kenapa saat ini ada titi alternatif di situ, tapi bukan dari pemerintah,” kata Marlina, bersama warga sekitar, Rabu (10/7/2024) sore.

Warga di sana keberatan, karena yang membuat titi alternatif tersebut bukanlah penduduk sekitar. Mereka mengiginkan, agar jembatan tersebut segera dibangun kembali. Karena, fondasi jembatan dinilai sudah tidak aman untuk dilintasi.

Titi alternatif yang dibangun oknum preman di Jembatan Air Tenang menggunakan batang pohon kelapa.

“Kalau terjadi apa-apa gimanan, siapa yang mau tanggung jawab. Sementara ini kan daerah kami. Kami minta supaya jembatan itu cepat dibangun. Kalau boleh dibuat titi alternatif, kami ingin warga di sini yang mebangunnya, bukan orang dari luar,” ketusnya.

Petugas Dishub Langkat Diusir

Parahnya, petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Langkat sempat diusir oleh oknum pengelola titi alternatif tersebut. Mereka menyebutkan, agar petugas Dishub tidak mengatur lalu lintas ke arah jalan alternatif desa.

“Pak tangan bapak jangan gini-gini, nanti patah tangan bapak. Ngerti kan!! Nanti tangan bapak putus, soalnya parang kita tajam-tajam. Jangan di sini, sana bapak. Jangan ngarah-ngarahkan gitu. Dah ku bilang, aku jangan pancing emosiku,” kata oknum preman berambut panjang dalam, sebuah video yang beredar di medsos.

Tak hanya itu, setiap pengendara sepeda motor yang melintas di titi alternatif tersebut, dipungut Rp2000. Untuk mobil yang melewatinya, dipungut Rp4000 sekali melintas.

Anggaran Rp20 Miliar

Diinformasikan, Jembatan Sei Air Tenang, Kecamatan Batang Serangan, Langkat ambruk, Selasa (11/6/2024) sore. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara, menganggarkan Rp20 Miliar untuk membangun kembali ‘urat nadi’ bagi warga di sana.

“Kita akan lakukan upaya-upaya tindak lanjut. Ini masih kita diskusikan. Ada jalur alternatif dan ada jembatan nanti kita buat jembatan darurat. Nanti jembatan ini akan langsung kita bongkar,” kata Kadis PUPR Provinsi Sumatera Utara Mulyono, Rabu (12/6/2024) siang.

Lebih jauh Mulyono menerangkan, pembangunan jembatan tersebut akan dimulai akhir Juni mendatang. Namun, pihak PUPR Provinsi Sumatera Utara akan memastikan dahulu kesiapan jalur alternatif untuk dilintasi masyarakat.

“Anggarannya ada Rp20 Miliar dengan target rampung 5 sampai 6 bulan,” tutur Mulyono didampingi Muspida Kabupaten Langkat dan Camat Batang Serangan Dr Robbi Rezeki SPd MPd, Kasat Lantas Polres Langkat AKP Maruli Tua Simanjorang, beserta beberapa kadus. (Ahmad)

Facebook Comments Box

Lainnya

Bobby Nasution Tetap Optimis PSMS Raih Kemenangan di Laga Berikutnya

12 Oktober 2025 - 06:30 WIB

DPW PANI Sumut Audiensi dengan Satres Narkoba Polres Labuhanbatu: Sepakat Perkuat Gerakan P4GN

8 Oktober 2025 - 13:17 WIB

HUT ke-80 TNI, Bobby Nasution: TNI Berkontribusi Besar Jaga Kondusivitas dan Harmoni di Daerah

5 Oktober 2025 - 16:53 WIB

“Viral Isu Video Call Tak Senonoh, Kades Telagah Ngaku Dijebak: ‘Saya Korban, Bukan Pelaku!’”

5 Oktober 2025 - 14:36 WIB

Tangis Haru Sambut Wali Kota Medan Rico Waas Saat Serahkan Bantuan Korban Kebakaran Asia Mega Mas

1 Oktober 2025 - 22:37 WIB

Hits di Peristiwa