Jakarta – telisik.co.id/
Gelombang desakan agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mundur dari jabatannya semakin menguat.
Kritik tajam datang dari berbagai tokoh dan organisasi masyarakat sipil yang menilai kepemimpinannya gagal merespons situasi nasional, termasuk penanganan demonstrasi yang berlangsung dalam sepekan terakhir, Kamis (18/9/2025).
Aktivis reformasi 1998 sekaligus akademisi Ubedilah Badrun serta Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi sebelumnya menegaskan perlunya Kapolri mengundurkan diri.
Desakan serupa juga dilontarkan oleh Aliansi Mahasiswa Aceh Tenggara Bersatu bersama sejumlah koalisi masyarakat sipil yang meminta Presiden Prabowo Subianto segera mencopot Jenderal Sigit.
Namun, Presiden Prabowo dinilai mengabaikan desakan publik.
“Baru kali ini ada seorang TNI takut sama Polisi. Biasa seorang TNI sangat pede dan berani jika berhadapan dengan seorang Polisi,” sindir Uchok Sky.
Belum reda tuntutan mundur, kini mencuat rumor baru: dugaan anak Kapolri memiliki saham di PT Position, perusahaan yang beroperasi di Halmahera Timur.
Koalisi Save Maba Sangaji menyebut isu ini berpotensi memengaruhi objektivitas hukum dalam kasus kriminalisasi 11 warga Desa Maba Sangaji.
“Rumor kepemilikan saham anak Kapolri Listyo Sigit ini ramai terdengar di Halmahera Timur. Jangan sampai rumor ini jadi alasan kriminalisasi.
Kapolri harus menjelaskan secara terbuka,” tegas Juru Bicara Koalisi, Guntur Harahap (4/9/2025).
Guntur menilai, di tengah sorotan publik terhadap lemahnya kepemimpinan Polri, isu saham tersebut hanya akan semakin memperburuk citra Kapolri.
Ia mendesak Jenderal Sigit segera memberikan klarifikasi resmi agar rumor tidak berkembang liar.
Upaya wartawan untuk meminta konfirmasi langsung ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit melalui nomor kontak 08119009xx pribadinya hingga kini belum mendapat jawaban. ( Manda)