Jakarta – TELISIK.CO.ID
Aktivis sekaligus peneliti, Dr. Tifauzia Tyassuma atau yang dikenal sebagai Dr. Tifa, melontarkan kritik keras terhadap aksi sejumlah relawan pendukung Presiden Joko Widodo yang dinilai merendahkan martabat perempuan.
Dalam pernyataannya di program Rakyat Bersuara yang tayang di iNews TV, Dr. Tifa menyoroti tindakan seorang perempuan yang menggelar aksi demonstrasi dengan berpakaian tidak pantas demi menarik perhatian publik.
“Kita tidak usah harus melakukan merendahkan kemuliaan kita sebagai wanita. Kita lahir sebagai ibu bangsa. Dari rahim seorang wanita muncul penguasa, presiden, dan menteri. Kita dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai makhluk yang mulia,” ujar Dr. Tifa.
Sebut Aksi Pamer Aurat Langgar Norma dan Hukum
Dr. Tifa menyebut aksi mempertontonkan pakaian dalam di ruang publik bukan hanya mencoreng kehormatan perempuan, tetapi juga melanggar norma kesusilaan dan hukum yang berlaku di Indonesia.
“Kalau seorang perempuan mau mempertontonkan auratnya, mempertontonkan bra-nya, itu melanggar Undang-Undang Pornografi dan Pornoaksi,” tegasnya.
Ia menilai tindakan tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap kehormatan perempuan yang justru memperburuk citra gerakan sosial dan aktivisme perempuan di ruang publik.
Singgung Kasus Hukum Silvester Matutina
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Tifa juga menyinggung soal Silvester Matutina, yang menurutnya merupakan “terpidana yang seharusnya menjalani konsekuensi hukumnya.”
“Anda sudah terpidana satu setengah tahun, kemudian lari enam tahun. Kenapa tidak dijalani saja?” ujar Tifa dalam perbincangan di program tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Tifa sebagai bentuk kritik terhadap inkonsistensi penegakan hukum dan pentingnya menjunjung prinsip negara hukum tanpa pandang bulu.
Tegaskan Perempuan Harus Menjaga Martabat
Menanggapi pernyataan Dr. Tifa, seorang peserta diskusi bernama Diana mengaku bahwa ucapannya terkait “CD dan BH” hanya dimaksudkan sebagai strategi mencari perhatian publik.
“Kenapa saya harus mengatakan kalimat itu? Karena memang untuk bertemu dengan orang yang cari panggung, kita harus cari panggung dulu,” ujar Diana.
Namun, Dr. Tifa tetap berpegang pada pandangannya bahwa martabat perempuan tidak boleh dijadikan alat politik atau media untuk sensasi publik.
“Saya mohon kepada seluruh wanita Indonesia, jangan pernah merendahkan diri Anda. Kita dilindungi sebagai perempuan yang diciptakan Allah untuk mampu melindungi dirinya sendiri,” tutup Dr. Tifa.
Tentang Dr. Tifa
Dr. Tifauzia Tyassuma dikenal sebagai dokter, aktivis, dan peneliti sosial yang kerap menyuarakan kritik tajam terhadap isu-isu hukum, kesehatan publik, dan moralitas bangsa. Ia juga aktif menyuarakan pentingnya integritas dan penghormatan terhadap nilai-nilai keagamaan serta etika sosial dalam kehidupan publik.