Medan – telisik.co.id/
Kaldera Danau Toba kembali meraih status kartu hijau (green card) dari UNESCO.
Predikat ini menunjukkan pengelolaan Kaldera Toba dinilai memenuhi standar UNESCO Global Geopark (UGGp) dan berhak menyandang status tersebut hingga empat tahun ke depan.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyambut baik capaian tersebut.
Ia menegaskan, prestasi ini adalah hasil kerja keras banyak pihak, mulai dari pemerintah kabupaten/kota, tim pengelola, hingga masyarakat sekitar Danau Toba.
“Tugas kita sama-sama menjaga. Itu adalah warisan dari Tuhan, kita tidak bisa membuatnya, tapi kita bisa menjaganya,” kata Bobby di Medan, Selasa (9/9/2025).
Bobby juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang telah mempersiapkan proses revalidasi dengan baik.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah bersusah payah memperbaiki apa yang menjadi catatan UNESCO,” ujarnya.
Status green card diumumkan dalam Sidang Komite Eksekutif ke-11 Global Geopark Network (GGN) di Kutralkura, La Araucania, Chile, pada Sabtu (6/9/2025) waktu setempat.
Dalam sidang tersebut, Indonesia juga berhasil mempertahankan dua geopark lainnya, yakni Ciletuh-Pelabuhan Ratu dan Rinjani.
Proses revalidasi Kaldera Toba sendiri berlangsung 21–25 Juli 2025, dengan penilaian langsung oleh asesor UNESCO, Dr. Jeon Yongmun dan Prof. Jose Brilha, yang meninjau sejumlah geosite di kawasan Kaldera Toba.
Green card merupakan penilaian tertinggi bagi anggota UGGp. Setiap empat tahun sekali, seluruh anggota UGGp akan direvalidasi untuk memastikan pengelolaan geopark tetap sesuai standar internasional.(Wis)